Komunikasi Produktif Game Level 1#Part 2

Assalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh…Hari yang cerah ya bunda, secerah hatiku ini. Alhamdulillah suami pulang dari dinas di Kalsel, senengnya bisa ketemuan setelah 2 minggu LDM (Long Distance Married). Oia, hari ini masuk part 2 Game Level 1 Komunikasi Produktif bunsay.
Hari ini kira2 game apa yang mau dilakukan? Penasaran? Yuk baca sampai selesai.
Masih dengan kaidah KISS, tapi kali ini saya akan mencoba ditambahkan kaidah 7-38-55? Hah? Kode apaan tuh ya!
Begini Bunda, menurut Albert Mehrain bahwa komunikasi terkait perasaan dan sikap (feeling and attitude), serta aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan  dampak pada komunikasi. Sedangkan komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%) (sumber: materi Bunsay IIP). Jadi, ketika ingin berbicara dg pasangan atau anak, gunakan kata-kata yang jelas (singkat), dengan intonasi yang tepat dan bahasa tubuh yang menunjukkan kita ingin berbicara. Hindari pula berbicara ketika bunda sedang mencuci piring, atau atau menyapu atau mengerjakan pekerjaan yang lain. Berhenti sejenak, datangi pasangan atau anak kemudian bicaralah, insyaAllah mereka akan mendengarkan Bunda.
Seperti pagi ini, saya mengajak anak belanja ke warung. Sebelum berangkat, saya meminta Danish mematikan televisi, dengan intonasi yang lembut dan bahasa tubuh, ex:memandang matanya.

Saya: Danish, tolong matikan tivinya?
Danish: (langsung bergegas matikan tivi).

Sepulang dari warung, saya bicara dengan lembut ke Danish.
Saya: Danish, ibu mau membersihkan ikan mau dimasak, Danish gambar kipas dulu (sediakan kertas dan alat tulis).
Danish: Ibu, bersihiin ikan Danish gambar dulu (mengulang kata-kata saya tapi menurut).
Alhamdulillah sampai selesai membersihkan ikan, lanjut memasak, Danish anteng dan tidak kebingungan mencari ibunya.
Bunda, saya terbantu sekali dengan mengerjakan game ini, dalam dua hari ini emosi saya stabil dan merasa bahagia. Membersamai anak itu menyenangkan ya Bunda, apalagi melihat ananda tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapannya. Saya yakin setiap ibu pasti mengharapkan demikian.

Oia, saya lupa cerita kalau di game ini kami diminta juga membuat sebuah family forum (forum keluarga) sebagai wadah untuk anggota keluarga berbagi cerita, merencanakan sesuatu, media dakwah dsb. Karena suami sering dinas di luar, jd family forum kami sepakati di hari ahad. Semoga dengan adanya family forum, keluarga saya menjadi lebih bermakna. Aamiin..
Demikian Bunda, cerita saya hari ini. Terimakasih sudah membaca.

Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan Populer