Analisis SWOT Kurikulum 2013


Analisis SWOT Kurikulum 2013

Indonesia merupakan negara yang aktif dalam mengembangkan dunia pendidikan. Hal tersebut ditandai dengan terus dilakukannya  perubahan dalam kurikulum pendidikan.  Hingga saat ini terhitung sudah 8 kali kurikulum mengalami perubahan, sebagai berikut :
1.      Pendidikan Sebelum  Masa Kolonialisme
2.      Pendidikan Masa Kolonialisme
3.      Kurikulum Sederhana (1947-1964)
4.      Pembaharuan Kurikulum 1968 Dan 1975
5.      Kurikulum Keterampilan Proses
6.      Kurikulum Berbasis Kompetensi
7.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp 2006)
8.      Kurikulum 2013
Untuk mengetahui atau mengukur efektifitas sebuah kurikulum perlu dilakukan analisis. Salah satu alat analisis yang digunakan yaitu SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. (Wikipedia, 2013).
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori dan Model Pembelajaran Ekonomi, penyusun membuat analisis SWOT sederhana pada Kurikulum 2013 melalui hasil analis dan kajian pustaka. Adapun analisis SWOT Kurikulum 2013, sebagai berikut:


KEKUATAN (STRENGTHS)
KELEMAHAN (WEAKNESESS)
PELUANG (OPPORTUNITIES)
ANCAMAN (THREATS)
1.          Guru dan siswa termotivasi untuk bersama-sama mengembangkan metode pembelajaran yang efektif
2.          Guru dan siswa berkolaborasi dalam menciptakan KBM yang efektif  sehingga tercipta hubungan yang kondusif
3.          Guru lebih kreatif dalam mengajar karena pada kurikulum ini guru dituntut untuk terus mengembangkan metode mengajar sesuai dengan perkembangan teknologi
4.          Setiap siswa memliki kesempatan yang sama dalam KBM
5.          Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka diwajibkan pada  setiap siswa sehingga siswa menjadi pribadi yang aktif.
6.          Keterampilan, nilai dan sikap sangat diperhatikan dalam kurikulum ini.
7.          Penilaian siswa dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) tidak hanya dari niai ujian tetapi juga dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain.
8.          Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program mata pelajaran
9.          Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
10.      Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
11.      Kompetensi menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
12.      Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan).
13.      Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. . Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih dalam ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP penerapan sikap dituntut untuk diterapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada. Sementara itu, untuk tingkat SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang mencerminkan kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia.
14.      Menuntut adanya remediasi secara berkala.
15.      Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman pembahasan sudah tersedia
16.      Sifat pembelajaran kontekstual.
17.      Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal.
18.      Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan scientific secara benar.
19.      Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
20.      Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.
1.        Dengan kurikulum ini, guru beranggapan bahwa dengan tidak perlu menjelaskan materinya sehingga setiap siswa memahami ilmi secara berbeda-beda sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan.  .
2.        Banyak guru yang belum siap karena kurang kreatifnya guru dalam mendesain pembelajaran yang efektif.
3.        Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang metoda pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
4.        Guru belum sepenuhnya mampu merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya dikuasai oleh guru.
5.        Guru kurang kreatif dalm mengembangkan buku ajar karena sudah disediakan pemerintah.
6.        Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
7.        Guru dan siswa dianggap memiliki kapasitas yang sama.
8.         Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
9.        Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
10.    Mata pelajaran no-UN dikesampingkan padahal juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
11.    Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP.
12.    Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.
13.    Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang harus dikuasai siswa cukup banyak.
14.    Materi yang harus dikuasai siswa banyak dan luas serta kurang mendalam.
15.     Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa
16.     Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang kurang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
17.     Beban belajar terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

1.        Pemerintah daerah sangat berperan dalam pengembangan kurikulum ini sehingga sekolah berpeluang untuk dapat melengkapi sarana dan prasarana Sekolah dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II.
2.        Persamaan kesempatan pendidikan bagi siswa baik di kota maupun di daerah bahkan daerah pelosok
3.        Kurikulum 2013 Pendidikan Menengah disesuaikan dengan kurikulum Perguruan Tinggi sehingga siswa nantinya menjadi siap menghadapi dunia kampus


a.       
b.       
1.    Belum ada evaluasi yang menyeluruh pada kurikulum KTSP sehingga dikhawatirkan pada kurikulum ini akan mengalami hal yang sama
2.    Cakupan kurikulum di Indonesia dipersempit dengan target UN baik dari pemerintah daerah maupun pusat
3.    Terlalu dekatnya jarak sosialisasi  kurikulum 2013 dengan implementasinya sehingga banyak sekolah yang belum siap melaksanakan kurikulum ini.
4.    Kurikulum 2013 bersifat sentralistik mutlak sehingga membawa kelemahan dan ketidakefektifan dalam kerangka ke-Bhinekaan
5.    Kurikulum 2013 kurang atau tidak melibatkan komponen utama pendidikan, yaitu guru. Guru dan sekolah lebih banyak didudukan sebagai pelaksana dari kurikulum tersebut.


Daftar Pustaka
Hakim Helmi. 2011. SEJARAH KURIKULUM INDONESIA DARI MASA KE MASA. Diunduh pada 22 Oktober 2013 dari http://aw3r3mu.wordpress.com/2013/08/11/sejarah-kurikulum-indonesia-dari-masa-ke-masa-2/
Wikipedia. 2013. Analisis SWOT. Diunduh pada 23 Oktober 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT




Komentar

Postingan Populer