Komunikasi Produktif Game Level 1#part 11
Assalamualaikum..Bunda. Malam yang cerah di Bekasi. Akhirnya kembali lagi ke kota ini setelah 3 minggu di Bandung. Perjalanan dari Bandung ke Bekasi terasa lambat karena padatnya jumlah kendaraan yang ke arah Jakarta. Ayah Danish pulang dari dinas luar dan ngantor dulu di Jakarta jadi kami pulang ke rumah Bekasi. Diiringi hujan rintik-rintik membuat perjalanan menjadi syahdu.
Sudah hari kesebelas, sebenarnya kewajiban kami untuk menyelesaikan game ini yaitu 10 hari. Namun, saya ingin menantang diri ini agar mampu mencapai outstanding performance. Masih belum banyak pencapaian yang diraih jadi ingin terus berusaha menjadi lebih baik.
Saya yakin bunda juga sering melakukan komunikasi produktif dengan ananda. Cerita hari ini, Danish sedang bermain wadah air mineral gelas yang biasa dipajang di meja ruang tamu. Wadah itu bisa berputar jadi Danish senang memainkannya terutama melepas mur bautnya untuk kemudian dibongkar pasang lagi. Saat memegang baut dan ingin melepas lingkaran penahan baut, Danish terlihat kesulitan. Seperti biasa, Danish meminta tolong ibunya untuk melepaskan lingkaran tersebut.
Danish: “Ibu, ga bisa.”
Saya: “Ayo, Danish pegang yang benar baru bisa dilepas”
Danish: “(hampir menyerah dan memberikan baut ke saya) ibu ga bisa.”
Saya: “Bisa Danish, coba dulu.”
Sampai akhirnya Danish bisa melepas lingkaran penahan baut itu. Alhamdulillah ya Bunda.
Lalu, sore ini saat diantar mertua ke Bekasi. Di dalam mobil Danish terlihat bosan dan sedikit rewel sambil mengatakan, “ayo, pulang ayo pulang.” Kalau ini dibiarkan lama kelamaan Danish akan makin rewel. Saya berkata, “iya Danish ini mau pulang.” Rewelnya terhenti, namun tak berapa lama kemudian merajuk lagi, “ayo pulang.” Di rest area km 72, kami singgah untuk sholat ashar. Meski hanya sebentar karena hari semakin petang tetapi cukup menghibur Danish apalagi kalau di masjid dia senang sekali.
Setelah selesai sholat, kami melanjutkan perjalanan. Tugas ayah Danish menyetir mobil digantikan oleh paman Danish, kami pindah ke kursi di belakang sopir. Danish terlihat ceria, dan mau diajak bercanda. Kami jadi terhibur oleh tingkahnya yang lucu. Kadang dia bernyanyi, hafalan surat-surat pendek, atau menggoda pamannya yang sedang menyetir. Kami semua dibuat tertawa oleh tingkahnya. Tetapi saat kemacetan terjadi Danish mulai bosan, lalu merajuk kembali, “ayo pulang ayo pulang”. Nah, kini giliran kami yang menghibur Danish dengan mengajaknya ngobrol, bercanda, menyanyi atau melihat-lihat pemandangan di luar mobil. Seru ya Bunda kalau mengajak anak bepergian, harus sedia amunisi mulai dari makanan, mainan, atau bahan obrolan, yang penting buat anak happy.
Sekian dulu cerita hari ini Bunda. Sekarang saatnya menunggu Danish tidur malam. Terima kasih sudah membaca.
Wassalamualaikum…
Ibu pembelajar
Resti
Komentar
Posting Komentar