Resume Diskusi Kelompok 6 Game Level 11 Bunsay IIP

Resume Diskusi Kelompok 6

Judul:
“Tarbiyyah Jinsiyyah; Pendidikan Seks Preventif Dalam Islam”

Anggota:
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Mc dan momod : Ardhani Reswari
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Pemateri : @⁨Dewi Rifayanti⁩ dan @⁨Khoirunnisa Mutiarani๐Ÿ’⁩
Peresume : @⁨Resti Elfia
Alur Diskusi
๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ
๐ŸŠPukul 11.00 wib, moderator membuka forum
๐ŸŠPenyampaian materi
๐ŸŠ Forum dipersilakan membaca materi dan bertanya dengan format sbb:
Nama:
Kelompok:
Pertanyaan:

๐ŸŠPertanyaan kirim via wapri ke @Ardhani Reswari ditunggu hingga pukul 18.00

๐ŸŠDiskusi dilakukan selama 1 jam (pada pukul 20.00 wib - 21.00 wib)

๐ŸŠJawaban pertanyaan ditanggapi penanya, dan boleh juga ditanggapi peserta lain

๐ŸŠSetelah 1 jam diskusi, diskusi ditutup
๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ

Kata Pengantar
Bismillah...

Selamat siang Bundas๐Ÿ˜Š

Terima kasih Teh Ardhani sudah memberi kami kesempatan untuk menyampaikan materi dari kelompok 6 di siang hari ini.

Sebelumnya perkenankan kami menyampaikan latar belakang memilih tema *Tarbiyyah Jinsiyyah; Pendidikan Seks Preventif Dalam Islam*

Tentunya kita sepakat bahwa seluruh agama mengajarkan kebaikan dan berupaya melindungi umatnya dari kerusakan. Begitu pula dengan Islam. Ada banyak nash, baik Al Quran maupun hadits nabi yang mengarah pada hal itu.

Lalu, apa itu Tarbiyah Jinsiyyah?

*Tarbiyah Jinsiyyah* adalah tanggung jawab  pendidikan seks yang diembankan kepada orangtua,  guru, dan lingkungan agar generasi kita menjadi generasi yg terjaga fitrah seksual nya.

Pada materi kali ini, kami akan menyoroti peran yang menjadi tanggung jawab orang tua dan keluarga di rumah dalam pembinaan pendidikan seksualitas,  lebih khususnya hal2 yg bersifat preventif atau pencegahan.

Mengapa?

Karena banyak kita temukan kasus pemyimpangan seksual pada anak yang ternyata dilatarbelakangi dengan apa yg mereka dengar atau saksikan di keluarganya,  dan tanpa filter mereka mengaplikasikan dalam kesehariannya, seperti melihat ortu terbuka auratnya, sedang bercumbu, atau bersetubuh.

Nah, maka berikut kami sajikan bagaimana Islam memberikan arahan terkait masalah di atas.

Selamat menyimak materi๐Ÿค—

Materi
Diskusi Inti
1.Nama : Hansyah
Kelompok 3
Mau menanyakn slide yg terakhir ini teh...yg perlu d jelaskn scr terang2an dan batasan mengenai masalh seks untk ank usia 16+, kira2 gambarannya seprti apa ya teh?!

Jawaban:
Terima kasih Teh Hansyah untuk pertanyaannya...

Pada usia 16+ tahun ini ada 2 point utama yg mesti disampaikan pada anak berkaitan dengan  pendidikan seksualitas selain menyempurnakan pendidikan seks pada fase usia sebelumnya, yaitu:
1. Adab adab nikah
Adab nikah ini berkaitan dengan ilmu2 pernikahan tentang konsekuensi beragama, konsekuensi biologis, semisal dari pernikahan akan menghasilkan keturunan,  konsekuensi ekonomi seperti tanggung jawab nafkah, konsekuensi sosial seperti status sosial dalam masyarakat setelah menikah. Singkatnya tentang hak dan kewajiban dalam berumah tangga

Terlebih jika pada usia ini orang tua sudah menangkap tanda2 kesiapan anak untuk menikah, maka tanggung jawab orang tua untuk menikahkan.

2. Isti'faf
Isti'faf artinya menjaga diri. Saat anak pada usia ini belum mampu menikah, maka kewajibannya adalah untuk mencoba jaga diri dari perbuatan zina seperti dengan Shaum dan menundukkan pandangan.

Adapun mengenai detail tatacara bersenggama, dari beberapa sumber yg kami dapatkan, orang tua tidak perlu secara eksplisit menjelaskan cukup hingga anak merasa terpuaskan dengan jawaban yg didapat, karena Al Quran sendiri menggunakan bahasa kiasan seperti berhubungan suami isteri dikiaskan dengan berkebun, suami sebagai benih dan istri sebagai ladang nya.

Mengapa tidak eksplisit?
- karena pada dasarnya manusia punya _gharizah jinsiyyah_ alias insting seks sendiri. Sehingga pada saatnya menikah,  anak akan dengan sendirinya tau bagaimana Tata cara bersenggama.

Hal yg sama juga tetehs rasakan kan ya?๐Ÿคญ

- ini yg membedakan  pendidikan seks kita dengan barat. Barat dan agen2nya mengajarkan pada anak kita seks melalui pornografi atau apapun yg bisa meningkatkan syahwat anak yg akhirnya membuat anak semakin membabi buta.  Berbeda dengan pendidikan seks dalam agama, yg berupaya menjaga kita tetap pada fitrah

Nah, *kecuali*... jika anaknya sendiri mulai bertanya secara detail, maka orang tua wajib memberikan jawaban hingga anak merasa puas. Karena jika tidak, rasa penasaran akan  membuat mereka mencari tau di luar
3. Antara usia 14-16 tahun, disebut usia baligh/remaja. Pada fase ini, anak-anak diajarkan etika hubungan seksual jika ia sudah siap menikah.

=> Berterus terang pada anak, bila sudah keluar air mani (sperma) yg menyembur dengan syahwat berarti ia telah baligh dan mendapat hukum syari (mukallaf) dan wajib menjalankan semua kewajiban para laki-laki dewasa berupa berbagai tanggung jawab dan beban hukum. Begitu pulang dg anak perempuan bila usianya 9 th ke atas dan mengaku telah bermimpi melihat cairan encer kekuningan di celananya saat terjaga (wajib mandi).

Jika anak laki2 dan perempuan mengaku bermimpi namun celananya tidak basah, maka ia tidak wajib mandi.

Jika anak laki2 atau perempuan melihat celananya basah setelah terjaga namun tidak mengaku maka ia wajib mandi.

Jika keluar mani pada anak laki2 dan wanita yg memancar dan bersyahwat maka ia wajib mandi.

Jika khitan bertemu khitan, maka ia wajib mandi.

Jika wanita selesai haid atau nifas maka wajib mandi.

2. Nama : Dini
Kelompok 8
Dalam pemaparan di atas disebutkan usia 14-16 th, anak2 diajarkan etika hubungan seksual jika sudah siap menikah.
- bagaimana orgtua menyikapi kesiapan menikah di usia tersebut yg secara psikologis usia tersebut masih kategori remaja yg labil dan ajaran etika hubungan seksual seperti apa yg bisa diajarkan pada anak usia tersebut?

Jawaban:
1) 14-16 memang masih dianggap labil krn kebanyakan ortu sekarang nggak mempersiapkan secara matang pola pikirnya, secara fisik mereka dewasa.

Namun, kenapa bisa dibilang labil? Krn kita sendiri sebagai ortu selalu merasa mereka anak kecil. Sehingga kesulitan mengambil keputusan dsb.

Secara legalitas hukum di Indonesia 17 th dianggap dewasa. Tetapi, banyak banget yg dibilang belum siap menikah krn ini itu. Sebenernya balik lg ke pola asuh, anak memang harus dimandirikan.

Jangankan yg 14-16 th, yg 30th aja banyak kok yg masih labil, kenapa? Ya nggak dipersiapkan.

Materi oke, fisik sudah dewasa, tp menikah kan perlu komitmen.

Untuk membangun komitmen anak pun ada langkahnya, disitu ortu berperan buat ngasih info. Di usia 16+ yg sudah diperbolehkan buat ngasih semua konsekuensinya.

Lebih baik lagi hal ini disampaikan sebelum anak akil baligh.

Kematangan berpikir anak sepertinya tergantung pola asuh orang tua. Kalau dari kecil selalu dimanja, dipenuhi keinginannya, tidak pernah diajak diskusi, tidak diajak mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Wajar bila anak masih labil.

Untuk anak yg siap nikah muda, bukan sekedar nikah muda jd tren, trus anak jd mau ikut2an. karena mungkin yg terpikir, kalau sdh halal bebas mau berbuat apa pun.

Tapi yang kurang dipertimbangkan ya konsekuensi, ekonomi, psikis psikologis, mental. Semuanya mengandung unsur kematangan akil baligh bukan balighnya saja, atau akilnya saja.

2) Ajaran etika hubungan seksual seperti apa yang bisa diajarkan pada anak usia tersebut?
Jawaban:
Jawabannya bukannya gimana hubungan seksualnya tapi etika itu norma, jadi hubungan seksual hanya boleh dilakukan dengan istri sah.

Selain itu, haram hukumnya (zina) yg dosanya sangat besar.

Secara naluri, manusia akan mengerti sendiri teknis berhubungan seksual. tidak perlu menonton video porno, atau majalah porno kalau alasannya agar tau teknisnya

toh, (maaf ya) hewan saja yg gak pernah nonton film porno tau kok caranya berkembang biak ๐Ÿ˜ฌ apalagi manusia kan ๐Ÿ˜…

3. Nama : Puspa Ferdina Andriani
Kelompok : 4

1⃣ Sebaiknya, di usia berapa anak mulai dilatih untuk tidur di kamarnya sendiri?

2⃣ Dan jika sama jenis kelaminnya, boleh sekamar asal beda ranjang, itu sampai batasan usia berapa tahun?

Jawaban:
1. Dilatih mulai usia 7 tahun. Merujuk pada riwayat Ad-Daruquthni dan Al-Hakim

"jika anak-anak kalian telah menginjak usia 7 tahun maka pisahkanlah tempat tidur mereka. jika mereka menginjak usia 10 tahun maka pukullah mereka karena meninggalkan salat" (HR. Al-Hakim)

2. Mulai usia 10 tahun ke atas sebaiknya memang dipisah kamar (terkait aktivitas ganti baju dll. Tapi kalau rumahnya tidak memungkinkan bisa beda ranjang (yg penting tidak satu selimut)

5. Nama: Tika
kelompok: 5
pertanyaan:
1. berdasarkan materi yg ada, boleh ga sih berarti suami dan istri peluk atau cium di depan anak? bukan yg penuh hasrat gitu sih *gimana sih bhs nya hehe
2. sebaiknya sejak umur brp ya teh anak mulai dipisahkan kamarnya dr org tua?

Jawaban:
1. Menurut kami, sebatas cium kening sebelum berpisah atau pelukan sebagai ungkapan sayang masih boleh. Sebatas menunjukkan pada anak bahwa hubungan ortunya hangat. Mungkin yang tidak boleh adalah ciuman atau pelukan yg disertai hasrat

Akan lebih baik jika dijelaskan bahwa hal itu adalah bentuk ayah ibu saking menyayangi.

2. Dari detikhealth, seorang psikolog UI menyebutkan ,anak bisa diajarkan untuk tidur terpisah pada usia 2 tahun, di saat ia sudah mulai muncul egosentris dan mulai mengenal konsep gender , dan maksimal 7 tahun sesuai hadits di atas.

Hal ini bisa dilakukan bertahap. Dari mulai menemani anak sebelum tidur lalu kita tinggalkan alias mengeloni dengan aktifitas yg membuatnya nyaman untuk tidur, lalu mendatanginya tengah malam saat ia memanggil, hingga benar2 bisa mandiri.

Hal ini tentu sebagai ikhtiar kita menjaga pandangan  anak dari hal yg tidak seharusnya dilihatnya.

Tambahan oleh Dewi Rifayanti
karena ortu adalah tim.. kita pengen ya anak sayang, belajar menghargai, terimakasih, semua yg dia lihat adalah akan menjadi karakternya kelak.

Kalau perempuan ia akan tau, oh kalau ayah senang dibuatin ini. Rasa sayang ibu gini loh. Kalo laki, ohh.. ibu tuh perasaannya gini kalo saya begini. Gitu.. pelukan 5 detik kan bisa hilangin stres.. yuk pelukan..

Tambahan oleh Ardhani Reswari
Betul teh, kalo sebatas menunjukkan sayang aja antara suami istri justru bagus katanya. Karena anak melihat kalau ortunya harmonis dan bahagia penuh kasih sayang. ini memunculkan efek dalam diri anak, bahwa dia pun bahagia berada di antara ortu yg bahagia.

Tambahan oleh mb Fitroh Handayani
Jd pengen komen juga nih untuk no 6.

Selama masih wajar gpp malah akan berdampak sangat baik untuk anak.

Sepupu saya sering melihat (saya waktu tinggal dgn mereka pun sering lihat) ayahnya mencium kening ibunya, atau memeluk sebentar. Saat itu paman pun menjelaskan bahwa itu tanda kasih sayang tapi untuk mereka yg sudah menikah.

Saya dan sepupu lihatnya ga gimana2 tp berasa hangat rasanya, masuk ke dalam hati.

Saat sepupu berumur 8 tahun, ayahnya meninggal, dan skrg sepupu berumur 23 thn, kenangan ini masih lekat di ingatannya betapa hangatnya sang ayah, sampai ingin mendapat suami yg ada kesamaan sifat dengan alm. ayahnya.

Tanggapan oleh Puspa Ferdina
Berarti harus ada penjelasannya ya teh
Bentuk kasih sayang, untuk yg sudah menikah
๐Ÿ“

Tanggapan balik Mb Fitroh Handayani
Iya teh sambil di jelaskan (penjelasan sesuai umur anak), kl engga takutnya nanti mikir kl laki-laki perempuan boleh aja melakukan hal itu meski blm menikah.

---selesai---

#bunsayIIP
#gamelevel11
#fitrahseksualitas

Komentar

Postingan Populer