Resume Diskusi Kelompok 3 Game Level 11 Bunsay IIP

Resume Diskusi Kelompok 3

ANGGOTA :
🌷MC : Nurhansyah d
🌷Pemateri :@⁨gitalestariayesha⁩
🌷Penampung pertanyaan : @⁨Suti Adila⁩ @⁨Chakila Baby Shop

TEMA
“Fitrah Seksualitas”

ALUR DISKUSI⁩
↪ Mc membuka memulai diskusi, memperkenalkan anggota kelompok
↪ Mc mempersilahkan teh gita untuk menyampaikan materi
↪ Memberikan waktu 10 menit untuk peserta membaca materi
↪ Membuka sesi pertama untuk bertanya (3 org penanya)
↪ Mc mempersilakan teh @⁨Suti Adila⁩  dan  teh  @⁨Chakila Baby Shop⁩   untuk menampung pertanyaan
↪ Memberi tambahan waktu masing-masing 5 menit di tiap akhir jawaban pertanyaan untuk masukan dan tanggapan dari peserta lain
↪ Selanjutnya bila waktu masih memadai dan meriahnya respon peserta akan ada sesi pertanyaan kedua
↪ Penutup

MATERI
DISKUSI INTI
Pertanyaan:
1.Hanika
Mau tanya teh, pada usia 3 sampai 6 tahun anak dekat sama ayah dan bundanya bagaimana jika ayahnya bekerja di tempat yang jauh pulang hanya beberapa bulan sekali, apakah anak itu akan keiilangan sosok ayahnya? Atau bisa dengan cara lain supaya walau jauh tetap terasa sosok ayah itu
Jawaban oleh Gita Lestari Ayesha
Ini yang pasti dirasakan oleh keluarga yang menjalani LDM.

Alhamdulillah nya, zaman skrg semua serba mudah yaa teh. Kalo kangen bisa VC atau langsung chat kepada pasangan keluarga, kerabat dll. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bersilaturahim.
Semua pst ada jalan keluarnya yaitu dengan tetap berkomunikasi secara rutin dengan anak. Jalin ikatan emosi dengan anak dengan tetap menanyakan kabar, bertukar cerita, tanyakan apa saja yang sudah anak lakukan dan lalui. Berikan pujian dan nasihat. Komunikasi bisa melalui telepon atau video call. Dengan begitu anak akan tetap merasakan kedekatan emosi dengan ayahnya

Kalau misalnya semua hal sudah dijalankan. Menurut kami, alangkah lebih baiknya jika ada sosok yang menggantikan peran ayah, misal kakek, paman, uwa, pakde, om. Kalau ternyata kita pun tinggal tidak ada sanak keluarga terdekat. Tetap jalin komunikasi tidak hanya dengan ayah. Tapi dengan kakek, om, paman, uwa. Jadi si anak tetap merasa ada yang memberikan perhatiannya lebih. Kalo anaknya sudah sekolah atau ikut madrasah dan ada ust nya laki-lakinya, itu juga bisa teh. Intinya si anak mendapatkan gambaran mengenai apa yang harus dilakukan, tindakan, perasaan dari seorang laki-laki.

2. Khoirunnisa Mutiara
Bagaimana menumbuhkan anak sesuai fitrah seksualnya jika anak-anak kita gendernya berbeda-beda? Saya suka dengar ada istilah perempuan yg tomboy karena ternyata saudara2 kandaungnya kebanyakan laki2, yg membuat dia banyak bergaul dengan laki2, dan sebaliknya.

Jawaban oleh @Chakila Baby Shop
Kembalikan lagi ke family bonding ya teh. Orang tua sebagai perisai utama anak-anak nya. Masalah penyimpangan seksual zaman skrg itu udah pada tahap yang ngeri bgt. Zaman sekarang kaum LGBT banyaak bersuara minta dilegalkan, menyuarakan bahwa LGBT bukanlah penyimpangan dengan dalih Hak Asasi Manusia.

Awal mula mereka2 ini adalah laki-laki yang banyak bergaul dengan perempuan dan sebaliknya.

Jadi memang orang tua harus paham betul dan memperhatikan bagaimana anaknya merasa, bertindak, berpikir apakah sudah sesuai dengan gendernya belum?

Tanggapan oleh Khoirunnisa Mutiara
Noted teh, family bonding ya

Ini curhatan saya yg agak surprised dari hasil usg bahwa yg ketiga ini beda dengan kakak2nya🙈🤭 gak kebayang pola asuh nya.

Jadi selama bonding kuat, in syaa Allah tidak perlu terlalu khawatir ya saat mereka main bersama, dll🤭
3. Siti Mukminah
Pemahaman bahwa orientasi seksual tdk ditentukan gender. Maksudnya gmn ya teh?

Jawaban oleh Gita Lestari Ayesha
Saya jawab pertanyaan ke 3 dulu ya. Ini berhubungan dengan fenomena yg marak terjadi di jaman sekarang yaitu mengenai LGBT. Sekarang ini orientasi seksual tidak hanya berlaku untuk lintas gender antara laki-laki dan perempuan saja tetapi dengan yg gendernya sama juga,  laki-laki dengan laki-laki atau yg lebih dikenal dgn homoseksual atau perempuan dengan perempuan yang lebih dikenal dengan leabian. Nah ini yang harus kita cegah sejak dini dan itulah mengapa kita harus mengajarkan fitrah seksual kepada anak2 kita sejak dini agar terhindar dari hal-hal yang demikian.

Tanggapan dari Khoirunnisa Mutiara
Sepakat teh gita. Kalau zaman dulu orang tua kita bisa merasa tenang saat kita main dengan perempuan saja, dan sebaliknya laki2 main dengan anak laki2.

Tapi zaman sekarang dengan pemyimpangan seks, harus tetap aware ya saat kedekatan dengan sesama jenis terlihat menyimpang.

4. Puspa @alulaalnaira
Bagaimana jika ayah nya yg sudah terlanjur  tidak maskulin/ lebih kemayu, atau ibu nya yg tidak feminim / lebih tomboy. Apakah akan mempengaruhi fitrah seksualitas anak?

Jawaban oleh Suti Adila
Tidak akan jika kita mengajarkan mereka sesuai fitrahnya. Seperti teh @⁨gitalestariayesha⁩ yg tomboy, ga pernah dandan, tp Echa anaknya teh gita mah tetep feminin suka dandan karena suka lihat mamah, adik dan ponakan t' gita suka dandan.Kalau pun tidak ada sosok perempuan/laki-laki, kita bisa menanamkan fitrah seksualitas lewat dongeng/ cerita.

---selesai---

Komentar

Postingan Populer