Resume Diskusi tentang Review Tantangan Level#3 Bunsay Part 1

Resume Diskusi tentang πŸ’‘ *Review  Game Level  #3 Tantangan 10 Hari*
{Part 1}
Selasa, 22 Januari 2018
Pukul 20.00 wib
--Materi Review--
*FAMILY PROJECT*

Selamat buat teman-teman yang sudah berhasil melampaui tantangan 10 hari di game level 3 ini tentang Family Project. Mulai dari bingung memahami apa itu family project, sampai akhirnya ada yang banyak ketagihan untuk memaknai setiap aktivitas menjadi  sebuah projek yang menyenangkan.

Family Project  adalah aktivitas  yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama   oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Jangan terlalu berat memikirkan sebuah family project, mulailah dari aktivitas-aktivitas sehari-hari yang biasa kita kerjakan di rumah, kemudian tambahkan manajemen dan organisasinya, jadilah sebuah family project.

Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut

ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT

*MANFAAT FAMILY PROJECT*

☘Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Sehingga makna berkumpulnya menjadi hambar, sekedar kumpul dan  kadang berlalu begitu saja tanpa arti.

☘Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bounding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.

☘Family Project bisa juga digunakan sebagai sarana “Check Temperature" keluarga kita. Apakah hubungan antar anggota keluarga dalam kondisi adem ayrm berada di suhu normal atau sedang ada gesekan-gesekan yang selama ini tidak terlihat,  sehingga ada tantangan kecil saja selama menjalankan family project, suhu sudah memanas.

☘Family Project sarana menguatkan core values keluarga. Core Values tidak bisa hanya dituliskan besar-besar di kertas dan di tempel di dinding rumah. Core Values harus diujikan untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa hal tersebut layak diperjuangkan. Ujian itu lewat family project.

☘Family Project apabila dijalankan denga sungguh-sungguh maka akan menjadi pijakan kita dan keluarga ke surga Apabila keluarga kita memang sedang berjalan menuju surga, maka tidak perlu menunggu sampai di akherat untuk merasakannya, kita bisa merasakannya sekarang saat di dunia bersama keluarga kita.

BAGAIMANA CARA MEMBESARKAN FAMILY PROJECT ANDA?

Diperlukan 2 hal penting untuk membesarkan Family Project yaitu KONSISTENSI dan KOMUNIKASI

🍁 *KONSISTENSI*

Konsistensi itu sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:

a. Apakah family project ini membahagiakan seluruh anggota keluarga? ( Fun)

b. Apakah family project sejalan dengan values yang sedang diperjuangkan di dalam keluarga kita? ( values)

c. Seberapa unik family project anda dibandingkan family project yang lain? ( uniqueness)

d. Apa alasan kuat dari salah satu, sebagian atau seluruh anggota keluarga untuk menjalankan family project ini? (Reason)

🍁 *KOMUNIKASI*

Komunikasi menjadi hal yang utama dalam rangka memperbesar family project kita, karena akan sangat bermanfaat untuk memantau dan membesarkan perjalanan family project dan membangun portofolio keluarga dalam menjalankan family project. Ada komunikasi internal dan ada komunikasi eksternal. Di dalam kedua komunikasi tersebut diperlukan dua hal yaitu MEDIA dan KONTEN


🍁 *Komunikasi Internal* 🍁

*MEDIA KOMUNIKASI*

🌟 *FAMILY FORUM*

Family forum adalah forum-forum ngobrol keluarga yang dibangun untuk mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, tren pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga.

Family forum ini bentuknya bisa beragam mulai dari ngeteh bersama ( tea time), ngopi bersama ( coffee break), ngegame bersama ( play on), ngemil bersama ( snack time) dll.

🌟 *KONTEN KOMUNIKASI*

Kami perlu menekankan sekali lagi tentang konten komunikasi. Satu hal yang sangat perlu kita ingat adalah kalimat ini:

🌟 *LAKUKAN APRESIASI, BUKAN EVALUASI*

Anak-anak belum memerlukan evaluasi, yang kita lakukan hanya memberikan apresiasi saja, karena hal ini penting untuk menjaga suasana selalu menyenangkan dan  membuat anak senantiasa bersemangat dalam mengerjakan projek selanjutnya.

Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya. Hal ini akan lebih membuat perencanaan kita lebih efektif, karena anak-anak akan melakukan perubahan menjelang  melakukan projek, bukan diberitahu kesalahan setelah melakukan sebuah projek. Efek yang muncul akan sangat berbeda.

🌟 *BAGAIMANA CARA MENGAPRESIASI*

Perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan. Di Ibu Profesional, forum keluarga seperti ini terkenal dengan nama

🌟 *MASTER MIND*

Bagaimana cara menjalankan master mind, ciptakan suasana yang santai di rumah, kemudian tanyakan 3 hal saja:

a. Ada yang punya pengalaman menarik selama menjalankan projek ini?

b. Apa yang sudah baik?

c. Minggu depan hal baik apa yang akan kita lakukan?

Perbanyaklah apresiasi di forum-forum keluarga ini sehingga memunculkan inovasi-inovasi kecil yang dilakukan secara istiqomah di setiap kesempatan.

🍁 *Komunikasi Eksternal* 🍁

Family Project yang kita lakukan di dalam keluarga sebaiknya kita share kan ke dunia luar bisa via presentasi di depan para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Di komunitas-komunitas keluarga yang selalu peduli terhadap perkembangan anak, maupun di media sosial yang kita miliki.

Proses berbagi mimpi dan inspirasi ini sangat bermanfaat untuk membesarkan family project kita dan proses bertemunya anak-anak dengan para sang maestro di bidangnya.

*AMATI ,TERLIBAT, TULIS*

Tantangan 10 hari yang sudah teman-teman lakukan ini sebenarnya membuat kita agar mau mendokumentasikan setiap aktivitas anak-anak, sehingga kita sebagai orangtua bisa mengamati perkembangan anak-anak dengan valid berdasarkan data dan tulisan kita.

Kita tidak akan pernah membandingkan anak-anak kita dan keluarga kita, dengan anak-anak orang lain dan keluarga orang lain. Karena diri kita sudah terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk mengamati rumput tetangga.

Selamat melanjutkan perjalanan anda berikutnya, sampai jumpa di materi ke #4

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan:

https://padepokanmargosari.com/2017/04/02/catatan-perak-2017-1-family-project/

--Pertanyaan Diskusi--
  1. Rahmawati Mani:Assalamu'alaikum mba Fitroh...
    Mba, sy masih bingung dg point "Lakukan APRESIASI bukan EVALUASI"
    Tertulis :..... Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan *buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya*. Ini bukannya sama aja dg evaluasi ya? Karena kalau tidak disampaikan (kekurangan/kesalahannya), bagaimana dia bisa lebih baik lagi ya? Mhn penjelasannya ya mba Fasil yg cantik... Makasiih... 😘

  • Mb Fitroh: Wa'alaikumsalam.
    Hai mba Rahma,
    Kalo membaca bagian *Lakukan Apresiasi, Bukan Evaluasi*, terkesan sama ya, tetapi ada kelanjutan setelahnya.

    Jadi saat family project selesai, hal utama yg kita lakukan adalah beri apresiasi pada anak agar anak merasa apa yang sudah di lakukannya di project tersebut membawa kebanggaan baik untuk dirinya (karena sudah mampu melakukan dan turut serta dalam project) juga orangtuanya, selain itu membawa manfaat dan perubahan yang baik terutama untuk anak, ini penting agar anak jd semakin semangat dalam project selanjutnya. Apalagi jika ini family project pertamanya.

    Apa jadinya jika selesai melakukan project langsung kita evaluasi, bisa jd anak akan merasa down.

    Agar kekurangan yg terjadi saat project sebelumnya tdk terjadi, maka saat kita merencanakan family project yg baru, kita bahas, meminta anak untuk mereview kl anak blm mampu atau sudah lupa, bisa kita bantu dengan mengingat kan, menjelaskan dan memperlihatkan tulisan yg  sudah kita catat (kalau anak sudah bisa membaca), sehingga hasilnya akan beda.
  • Tanggapan balik Mb Rahma: Jadi mungkin lbh pada "waktu menyampaikannya" aja ya mba...? Dipending sedikit...saat mau next project. Kemarin sebenarnya saya sudah sempat obrolin T10 ini dengan anak sy, tp memang tidak benar2 ngomongin kekurangannya (justru sy lihat kekurangan ada di sy yg blm bisa bangunin dia on schedule..sdgkan dia sndri kalau dibangunin malah gampang + langsung ke kmr mandi). Sy msh fokus ke perasaannya dia saat ga bisa ngumpulin bintang sesuai target (dia tetap happy).
  • Mb Fitroh: Iya betul waktu penyampaiannya. Anak kan lagi kondisi happy setelah mengerjakan project, kalau langsung diberi evaluasi khawatir membuat anak jd tdk semangat (tapi ini tergantung tipe anak ya, ada yg bisa langsung nerima evaluasi, ada juga yg tidak), tetapi secara keseluruhan kita beri apresiasi terlebih dahulu dan membahas evaluasinya nanti untuk memperbaiki project selanjutnya.
  • Tanggapan Mb Eka Mardila: makasih mba fitroh atas jawabannya.. jadi tercerahkan, aku awalnya pas baca jadi takut salah (karena kan bikin jurnal sama Zuhara, setiap malem ada evaluasi perbaikan) takutnya ngga pas.. tp ternyata beda ya dgn yg dimaksud evaluasi disini (yaitu stlh 1 siklus project). Evaluasi dicatat oleh orangtua, utk pertimbangan membuat rencana project selanjutnya, gitu ya mba?
  • Mb Fitroh: Iya betul mba. Untuk jurnal seperti yg mba Eka bilang, saya pun melakukannya, untuk jurnal harian saya bahasnya sebelum tidur, memancing respon anak juga akan kejadian hari itu, biasanya krn di pancing anaknakan bercerita panjang lebar, dan suka nanya ooh gini ba baik ya bun, nanti kakak begini ya.

    Ini merangsang anak juga untuk megetahui sebab akibat. Lain lg untuk family project. Evaluasi tidak diberikan langsung saat itu.

     2.   Iis Faizah:
  • Mba fit disini yg kita catat apa saja?
  • Mb Fitroh: Jadi saat family forum di bicarakan akan melakukan apa, teknisnya seperti apa,  dan apa yang ingin di capai. Saat ada hal lain terjadi di luar rencana, nah ini yg di catat, apa yg terjadi lalu tulis ke depannya harus seperti apa agar tdk terjadi lagi.

  • Berarti hal yg paling sederhana pun bisa jadi family project ya mba fit? Misalnya disiplin menaruh baju kotor, disiplin mencuci piring dan gelas bekas makan sendiri?
  • Mb Fitroh: Betul, sangat bisa mba.
    Apalagi untuk project pertama yg dilakukan oleh keluarga kita dan anak-anak yg masih kecil. Jd mulai dari hal yg sederhana dulu.

     3.  Mb Ananda maharani:
  • Terima kasih pencerahannya mba fit. Kira-kira mba fitroh punya contoh templatenya kah? Biar tdk menyimpang saat merencanakan projectnya 😊.
  • Mb Fitroh: Ada mba. Tapi harus ubek2 di laptopπŸ˜†. Insya Allah, Nanti saya share ya setelah luang ya.

     4.  Mb Rahma:
  • 1 lg ya mba Fitroh...urusan catat mencatat...ini beneran dicatet dibuku? Selama ini sy ga pernah πŸ˜… (bandelkaan..ketauan deh dulu sekolahnya motocopy mulu..).
    Jd kyk pny buku diary klrg ya mba? Tp ini ttg family project.
  • Mb Fitroh: Bisa dimana aja mba.Kalau lg rajin saya catat di buku memo gitu, tulis garis besarnya aja atau di memo hp. Nanti setelah luang saya tulis di laptop, ini bisa dijadikan bahan review dan refleksi untuk saya dan bahan kenangan untuk anak saat beranjak dewasa nanti. Jadi senyamannya ibu-ibu aja medianya seperti apa.

      5.  Nur Ruwi:
  • Anak sulung saya dah ga bisa begini mba yg ada klo lagi review yg ada bnyak banget alasan + ngeles nya.
  • Mb Fitroh: Ini bisa karena banyak faktor ya mba. Nah mba bisa cari tahu kenapa ananda seperti ini.Ananda tipe anak seperti apa, pendekatannya pun harus sesuai dengan pribadi anak. Kalau misal tetap seperti itu, apa ada hal membuat ananda tidak nyaman.
  • Tanggapan balik Mb Nur: Berarti komunkasi lagi yg perlu d perbaiki ya mba?
  • Mb Fitroh: Iya dengan catatan bahasanya tidak seperti menyalahkan. Karena konteksnya kan family project, semua terlibat.
  • Tanggapan Mb Eka: mungkin dari komunikasi non verbal nya juga mba (intonasi, ekspresi) sama suasana saat evaluasi, dibikin santai/relax, terus kita jg prolog dulu apa pentingnya evaluasi, terus lebih ke coaching mgkn ya, kira2 apa nih kak yg menurut kakak bisa kita perbaiki & apa yg bs ibu lakukan utk bantu kakak jd lebih baik, utk anak dgn usia lebih besar sepertinya akan bisa membawa solusi.
-- Selesai--


Komentar

Postingan Populer